Kepala pusat vulkanologi dan
mitigasi bencana geologi (PVMBG) Suryono menunjukkan foto terbaru yang diambil
dari anak Krakatau. Saat itu 20 Oktober 2011, status anak Krakatau selama
beberapa bulan waspada dinaikkan menjadi siaga sejak 30 September 2011.
Setiap 5 menit Krakatau bisa
mengirim 5 kali gempa, dalam sehari bisa lebih dari 5.000 gempa.
Anak Krakatau, yang muncul
dari dasar laut sedalam 180 meter kini menjelma menjadi sosok yang megah.
Sudrajad (1982) mencatat, dalam 50 tahun, kawah anak Krakatau tumbuh dari
ketinggian 8, 93mdpl menjadi 66, 8mdpl pada tahun 1933, dan menjadi 132, 32mdpl
pada tahun 1941, lalu menjadi 169, 67 mdpl pada tahun 1968.
Letusan anak Krakatau dimulai
dengan suara gemuruh, berbentuk gelembung-gelembung gas yang sangat besar
mendadak menyembul ke permukaan laut menurut Simon Winchester (2003).
Di pusat lengkungan,
Winchester melihat gundukkan batuan setinggi 8,93 meter di atas permukaan laut
yang masih berasap. Lapisan pasir ini merupakan embrio kelahiran pulau gunung
api yang diberi nama anak Krakatau.
Ada bukti bahwa jauh sebelum
letusan 1883, barangkali 60.000 tahun yang lalu atau sebelum itu ada sebuah
gunung yang lebih besar yang oleh beberapa geolog disebut Krakatau purba yang
mereka yakini setinggi 6.000 kaki dan terpusat di sebuah pulau yang nyaris
bundar sempurna, dengan diameter 9mil, sebut Winchester. Namun, sebuah
letusan dahsyat meluluhlantakkan pulau itu sehingga terbentuk gugusan
pulau yang terdiri dari 4 buah pulau kecil.
Sebelum pembentukkan kaldera
1883, Krakatau minimal 2 kali meletus. Menurut Sutikno Broto, salah satu
professor riset di bidang gunung api dari pusat survei geologi, mengatakan
bahwa dia menemukan kelompok hasil letusan kaldera di bawah lapisan endapan
yang terbentuk pada tahun 1883, lokasi persisnya di singkapan Timur Tenggara
Pulau Rakata dan Panjang.
Ahli tsunami, Gegar Rasetya,
juga meyakini keberadaan Krakatau purba yang pernah meletus jauh lebih hebat
dibandingkan letusan tahun 1883. Bahkan, tidak menutup kemungkinan “dongeng
tentang pemisahan Jawa dan Sumatra akibat letusan Krakatau itu adalah kenyataan
geologi”.
Video:
SCTV : http://tv.liputan6.com/main/read/6/1065933/1/aktivitas-gunung-anak-krakatau-meningkat
Metro TV : http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2010/10/31/116041/Letusan-Anak-Krakatau-700-Kali-per-Hari
Video:
SCTV : http://tv.liputan6.com/main/read/6/1065933/1/aktivitas-gunung-anak-krakatau-meningkat
Metro TV : http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2010/10/31/116041/Letusan-Anak-Krakatau-700-Kali-per-Hari
Name: "Kelompok Poland Bear" Steffi - PTK C
BalasHapusWebsite: http://polandbear.blogspot.com/
email: polandbear@hotmail.co.id
Apakah letusan gunung krakatau bepotensi menimbulkan tsunami? Jika menimbulkan tsunami, kok tidak dijelaskan ya?
Thx...GBu (: